Berpacu dengan Waktu
|Artikel kali ini terinspirasi dari sebuah annotation game Woman Grandmaster Huang Qian melawan International Grandmaster Natalia Pogonina. Pada game tersebut pemain putih ‘secara tidak sadar’ melakukan blunder karena faktor tekanan oleh kritis waktu.
Waktu memang salah satu faktor penting yang juga harus diperhatikan secara serius dalam permainan catur, terutama pada skala turnamen-turnamen besar. Hampir sama seperti pilihan langkah dalam permainan, waktu juga mempengaruhi jalannya sebuah partai. Dengan mampu meng-handle dan memanajemen waktu, maka kita juga mampu menghindari tekanan krisis waktu. Bahkan jika ketika kita bertemu dengan jenis lawan yang berpikir dengan lama, maka kita memiliki keunggulan selisih waktu yang sangat dapat diubah menjadi keunggulan material. Ini dia tips yang berguna ketika kita bermain dengan kontrol waktu yang terbatas:
Bagaimana caranya memperoleh keunggulan dari lawan yang ‘berpikir lama’:
- Jika kita mengetahui bahwa lawanmu tipe pemain yang demikian, maka kita bisa mendapatkan keunggulan dengan cara melakukan persiapan. Kita bisa mencoba dengan pembukaan yang memiliki varian tenang namun pada ujungnya memiliki beberapa komplikasi. Jadi pembukaan yang mencegah terjadinya penyederhanaan cepat.
- Jangan mengikuti gaya permainannya yang lambat. Untuk permainan catur klasik, usahakan agar kita memiliki selisih waktu setidaknya 10 menit atau 3-4 menit untuk catur cepat.
- Ketika lawan mulai memasuki fase krisis waktu, tetap pertahankan posisi yang penuh tekanan dan variasi langkah. Sebaiknya jangan lakukan langkah-langkah penyederhanaan atau langkah-langkah paksaan, kecuali memang terdapat kemungkinan langkah menang.
- Buat komplikasi, tapi jangan berharap bahwa lawanmu akan melakukan blunder karena kritis waktu.
- Caturlah yang dimainkan, bukan waktunya. Banyak pemain yang melakukan langkah secara random dan terus mengamati jam catur lawannya dan mulai tidak berfokus pada permainan. Hal ini seringnya berujung pada kekalahan.
- Jika memang kita memiliki keunggulan waktu, coba cari langkah-langkah yang lebih bagus lagi dan tak terduga. Ini membuat kita bisa melangkah lebih cepat untuk beberapa langkah ke depan, sedangkan lawan akan mulai kesusahan karena keterbatasn waktunya.
- Perhatikan setiap langkah lawan secara cermat, bisa jadi itu langkah blunder yang tidak ia sadari.
- Kita terkadang harus memilih antara unggul secara waktu atau unggul dalam permainan. Tapi lebih baik lagi kita bisa unggul waktu DAN unggul dalam permainan, walaupun memang tidak semudah yang dibayangkan.
Bagaimana caranya jika kita berada dalam keadaan krisis waktu:
- Gunakan waktu lawan secara bijak. Analisis posisi dan cari kemungkinan langkah lawan selanjutnya, baru kemudian siapkan langkah balasannya.
- Sederhanakan posisi. Karena semakin banyak perwira yang kita tukar, semakin kecil kemungkinan kita melakukan blunder. Jika kita bermain dengan increment (tambahan waktu untuk setiap langkah), maka lakukan langkah-langkah paksaan (termasuk juga langkah repetisi). Saya sering melihat beberapa master yang melakukan pengulangan langkah 2 kali, bukan karena mengharapkan remis, tetapi digunakan untuk memperoleh waktu tambahan.
- Buat langkah yang saling melindungi perwira, serta jauhi kemungkinan komplikasi.
- Dengan memiliki rencana, maka hal tersebut dapat membuat kita mengkonsumsi waktu yang lebih sedikit untuk setiap langkahnya. Memang sulit dilakukan jika kita berada di keadaan dimana posisi bangunan yang tajam, tetapi pada babak akhir misalnya, maka kita hanya perlu merencanakan kemana perwira digerakkan dan diaktifkan. Hal itu bisa diperhitungkan untuk menjadi langkah-langkah selanjutnya.
- Tetap fokus pada papan! Jangan beralih fokus pada penonton atau pemain lain.
Memang pada umumnya lebih baik memiliki keunggulan waktu, tetapi jelas itu sulit pada prakteknya. Jadi teman-teman bisa memulai berlatih untuk menghindari keadaan krisis waktu, dan nantinya secara perlahan teman-teman akan merasakan perkembangan dalam permainan catur.
Demikian artikel saya kali ini, semoga bermanfaat.
Salam damai. Gens una sumus.